Awaliah Nur Annisa. Lahir di Soppeng,
28 Februari 1998. Lebih satu tanggal saja, menjumpai kabisat. Bisa-bisa ulang tahun dalam
empat tahun sekali. Lahir dengan darah bugis yang cukup kental dan sedikit
campuran sunda. Tapi angkat tangan ketika harus berbicara bugis, dan menyerah
ketika diminta mengartikan bahasa sunda.
Wanita ambisius
yang punya banyak mimpi. Tapi terlampau sensitif dan egois. Rumit dan sering
kali terkesan membuat sulit diri sendiri.
Mimpinya merambah
Eropa sebagai destinasi membuatnya “terjebak” di Jurusan Sastra Inggris. Jadi
sebenarnya pilihannya tersebut sama sekali tidak didasari karena ia pintar
berbahasa inggris, tetapi karena uji nyali dan berharap mampu cas cis cus
bahasa inggris untuk membantu impian travellingnya. Juga didorong dengan
kecintaannya pada buku dan sastra.
Sosok kuper yang
kaku sosialisasi. Jarang bercanda kesembarang orang dan suka sibuk dengan
urusan sendiri. Pendikte keras yang membuatnya terlihat selalu memaksakan diri.
Wanita kampung
yang tak update. Tinggal dipinggiran Samboja yang dikelilingi kelompok-kelompok
akasia. Tidak gaul dan kurang suka nongkrong menyebabkannya kurang dikenal
mahasiswa diluar kelasnya.
Lahir dengan otak
yang sangat biasa dan jauh dari standar jenius membuatnya harus bekerja keras
dan belajar mati-matian. Ia menuntut diri untuk tahu segalanya tapi otaknya
yang standar kadang over heating dan malah error sejenak karena tak sanggup
menangkup informasi yang terlampau berjibun. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
yang ia dapatkan murni kerja kerasnya, bukan karena anugerah berotak jenius
bawaan dari lahir. Sama sekali bukan.
Jauh diatas
segalanya, ia hanya wanita biasa pada umumnya. Tergila-gila pada warna cerah
bunga, kadang menghabiskan waktu menjelajah sosial media, selfie dan potret
sana sini, menyukai hal-hal berbau feminine, menulis diary, terkadang menonton
film romantis dan .. mencintai senja.
0 komentar:
Posting Komentar