Karya: Nurul F. Huda
Novel setebal 234 halaman ini sukses membuat saya
senyum-senyum sendiri. Kadang juga terkikik geli. Kalimatnya sederhana, renyah,
mudah dipahami dan tentunya.. kocak. Saya melahap habis novel ini hanya dalam sekali duduk, bukan karena saya expert reader atau yang lain. Tapi
karena selain halamannya yang tidak terlalu banyak, juga memang novel ini
sangat menarik. Cocok dengan keadaan saya yang sedang berat pikiran. Novel ini
seperti merefresh otak saya agar tidak tegang.
Bercerita tentang perjalanan lima orang sahabat dari
strata sosial yang beragam, mimpi yang tak sama dan karakter yang berbeda
langit bumi. Adjie si borju yang kelewat murah hati, Arief ; lelaki polos yang
didalam kepalanya sudah hinggap setengah dari mushaf, calon Da’i kata mereka,
Fely; lelaki yang sedikit feminine, si koki andalan yang juga sibuk didunia
entertain-nya, Jimmy; calon dokter hewan, manajer keuangan La Tansa yang sangat
rinci dan hemat (baca: pelit) dan Hary; leader La Tansa yang kerjaannya
ngebossy, seorang komikus yang sangat produktif. Mereka lebur dalam sebuah visi
mulia: Dakwah. Mereka berusaha menyajikan sebuah kemasan dakwah yang dibungkus
modern dan sesuai dengan zaman: La Tansa Male Café. Café khusus laki-laki yang
dibangun susah payah dengan peluh mereka. Dengan berjuta cerita didalamnya.
Dalam novel ini saya melihat semangat kader dakwah
yang kreatif dan mandiri. Cocok untuk
siapa saja yang mungkin sedang futur berat dijalan dakwah ini atau hanya recommended
buat yang lagi berat kepalanya dengan beban dan butuh obat refresh. Try to read
this novel.
0 komentar:
Posting Komentar