Dirgahayu Indonesia ke-72.
Lini masa kita tiba-tiba penuh dengan postingan, foto, hastag atau apapun yang bernada sama hari ini. 17 Agustus 2017. Mulai dari facebook, instagram, timeline line, dkk.
Lantas?
Saya tegaskan diawal, bahwa saya tidak berniat nyinyir atau mengorek lebih dalam niat setiap orang yang mengungkapkan kebanggaannya untuk Indonesia dengan cara yang seperti saya utarakan di awal.
Saya hanya berharap, semoga postingan itu akan sesuai dengan gerak kaki kita, gerak langkah kita, gerak perbuatan kita kedepannya. Semoga kecintaan itu mewujud nyata dalam bentuk kontribusi positif untuk negeri ini. Bukan hanya kata-kata untuk memenuhi ‘keharusan’ di 17 Agustus apalagi hanya tagar tanpa arti.
Bicara sedikit tentang Indonesia…
Saya bangga menjadi bagian dari negara ini. Saya bisa memastikan bahwa Nasionalisme ada dalam darah saya hingga detik ini.
Tapi entah kenapa, semakin dewasa saya semakin sedih melihat banyak hal yang seharusnya tidak ada di Indonesia malah dimunculkan ke permukaan dan di gembor-gemborkan.
Membuat separuh dari kita malah jadi generasi salah fokus.
Sedih..
Saat taat dan santun bukan lagi jiwa bangsa ini.
Saat perbedaan bukan lagi pemersatu, malah jadi ajang saling lirik penuh kebencian.
Saat ikut-ikutan jadi trend, sedang yang punya pendapat sendiri, dipojok-kan.
Saat ratusan anak remaja lebih suka konvoi daripada ikut bakti sosial.
Ada sedih yang tak bisa dijelaskan lebih detail.
Ah tapi sudahlah.. lagi pula ini masih 17 agustus. Saya tidak ingin memadamkan euforia ini terlalu awal. Mari kita nikmati “merdeka” kita. Semoga lepas ini, kita bisa menegaskan apa definisi merdeka yang sebenar-benarnya. Kalau belum mampu tegas kepada sekitar, setidaknya tegas kepada diri sendiri.
mantap calon menteri keperempuanan kuh wkwkwk
BalasHapus